Tuesday, August 11, 2009

Sunday, June 21, 2009

Confederasi

Spanyol Rekor, Afsel Lolos
Narayana Mahendra Prastya - detiksport


David Villa (Reuters)
Jakarta - Spanyol mengukir rekor 15 kemenangan berturut-turut usai menundukkan Afrika Selatan. Sementara meski kalah, Afsel tetap lolos ke semifinal.

Dalam laga yang digelar di Stadion The Free State, Bloemfontein, Minggu (21/6/2009) dinihari WIB, Spanyol mengatasi Afsel 2-0 lewat gol David Villa menit ke-51 dan Fernando Llorente menit ke-76.

Kemenangan ini merupakan yang ke-15 kali secara berturut-turut yang dibukukan La Furia Roja. Catatan itu juga menjadi rekor kemenangan terbanyak yang dibukukan sebuah tim nasional. Juara Piala Eropa 2008 itu juga mencatat hasil tak terkalahkan dalam 35 pertandingan terakhri.

Sementara itu, meski kalah Afsel tetap lolos ke semifinal. Aaron Mokoena dkk. finish di posisi kedua klasemen akhir dengan poin empat. Poin mereka gagal dikejar pesaing terdekat, Irak, yang di waktu yang sama bermain imbang 0-0 melawan Selandia Baru.
Jalannya Pertandingan Empat menit laga berjalan, Spanyol melancarkan serbuan lewat tendangan bebas Albert Riera. Kiper Itumeleng Khune sukses mementahkan sepakan Riera. Dua menit berselang, giliran David Villa yang mengancam tuan rumah. Namun sundulan Villa masih melambung dari sasaran.

Setelahnya, Afrika Selatan mencoba mengimbangi Spanyol. Beberapa kali tusukan-tusukan tuan rumah yang dimotori Steven Pienaar dan Macbeth Sibaya memaksa pertahanan Spanyol bekerja keras.

Juara Eropa kembali mengancam ketika laga memasuki menit ke-34. Tendangan Torres bisa dihentikan oleh Khune. Namun bola masih mengarah pelan ke arah gawang Afsel. Bek Matthew Booth langsung membuang bola tersebut.

Selanjutnya, giliran Afsel yang melancarkan serangan. Namun sepakan Bernard Parker masih mengarah jauh dari sasaran. Lima menit menjelang jeda, tuan rumah kembali punya peluang. Namun kali ini tendangan Teko Modise dari luar kotak penalti masih menyamping.

Dua menit selepas turun minum, Spanyol kembali berpeluang. Kali ini sepakan Xavi Hernandez masih menyamping dari gawang Khune. Peluang terbaik Spanyol hadir menit ke-51 lewat titik putih. Penalti diberikan usai Fabregas dijatuhkan Aaron Mokoena. Namun eksekusi David Villa sukses dihentikan Khune. Bola muntah disambut Carlos Puyol. Lagi-lagi, Khune bisa mengamankan gawangnya.

Semenit berselang Villa menebus kesalahannya.. Berdiri tanpa kawalan ketat, Villa sukses menceploskan gol ke gawang Afsel. Gol ini berawal dari umpan Sergi Busquets. Dengan sekali kontrol dada, striker Valencia itu langsung menembakkan bola guna merobek gawang tuan rumah.

La Furia Roja menggandakan keunggulan di menit ke-72 lewat pemain pengganti Fernando Llorente. Gol ini berawal dari bola yang dikirim Xavi ke dalam kotak penalti Afsel. Selanjutnya, bola jatuh ke kaki Fabregas. Gelandang Arsenal ini mencoba menembak namun bola tak terlalu sempurna.

Si kulit bundar kemudian mengarah ke Llorente, dan selanjutnya pemain milik Athletic Bilbao itu melepas tendangan datar guna membaw Spanyol semakin menjauh.

Tujuh menit menjelang bubaran, Parker mengancam gawang Spanyol. Pepe Reina yang menjaga mistar tim Matador sukses mengnhentikan peluang Afsel. Semenit setelhanya, Santi Cazorla hampir membawa Spanyol menjauh, namun Khune sukses menghalau bola.

Skor 2-0 bertahan hingga peluit akhir.

Susunan pemain

Afrika Selatan: Khune; Gaxa, Mokoena, Booth, Masilela, Pienaar, Sibaya [Mashego 82'], Dikgacoi, Mhlongo, Modise, Parker [Tshabalala 90']

Spanyol: Reina; Puyol, Albiol, Pique, Arbeloa, Busquets, Xavi, Fabregas, Riera [Cazorla 80'], Villa [Llorente 60'], Torres [Pablo Hernandez 60'] ( nar / din )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! 

Monday, September 22, 2008

Mati Lampu

Pemadaman Listrik Makin Sering Terjadi Di Lampung Timur



Pemadaman aliran listrik semakin sering terjadi di sejumlah tempat di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung sejak awal September 2008, baik pada malam maupun siang hari.

Beberapa warga Desa Karyatani, Kabupaten Lampung Timur, Minggu, menyatakan bahwa pemadaman listrik kadangkala terjadi beberapa kali dalam sehari, terutama pada malam hari.

"Pemadaman listrik ini merugikan kita, karena sering dalam sehari terjadi pemadaman listrik beberapa kali," kata Memes, salah satu warga desa itu.

Guna mengantisipasi pemadaman berulang itu, warga memang telah menggunakan genset.

Meski demikian, mereka mengharapkan pemadaman listrik itu tidak sering terjadi karena hal itu merugikan mereka, seperti mempercepat kerusakan peralatan yang menggunakan tenaga listrik, seperti mesin pompa air, komputer, AC dan kulkas. Pemadaman listrik sebenarnya juga melanda sejumlah wilayah lainnya di Lampung, termasuk di Kota Bandarlampung.

Listrik yang semakin sering padam mengindikasikan bahwa pengoperasian PLTU Tarahan berkapasitas 200 MW di Kabupaten Lampung Selatan, beberapa waktu lalu, ternyata belum bisa memenuhi kebutuhan listrik secara maksimal.

Selain PLTU Tarahan, pihak PT PLN juga berencana membangun sebuah unit pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 200 MW di wilayah Sebalang, Lampung Selatan.

Pembangunan PLTU Sebalang itu ditargetkan selesai dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Setelah itu, PLN akan membangun PLTU di kawasan Tarahan, sehingga Lampung dalam delapan tahun mendatang akan memiliki tiga PLTU dengan kapasitas total 600 MW

Sunday, September 21, 2008

Halal

99% Produk Belum Terjamin Halal

Produk di Indonesia, seperti makanan, minuman, obat, dan kosmetik masih banyak yang belum memiliki sertifikat halal. Dari kurang lebih 2,5 juta produk yang beredar di Indonesia, hanya 3.742 produk yang besertifikat halal. Dengan kata lain, 99% produk di Indonesia belum terjamin halal.

Hal ini dikatakan oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris saat membaca sambutan pemerintah mengenai RUU Jaminan Produk Halal di Komisi VIII DPR, Kamis (18-9) malam.

"Produk makanan, minuman, obat, kosmetik, dan lainnya yang telah mendapat sertifikat halal hanya berjumlah kurang lebih 3.742 produk. Sementara produk makanan, minuman, obat, kosmetik, dan produk lainnya yang beredar di Indonesia termasuk produk impor dan restoran, seperti data Gapmmi, berjumlah 2,5 juta produk," ungkapnya.

Menurut Fahmi, tantangan yang dihadapi sekarang ini semakin berat, terutama setelah membanjirinya banyak produk-produk impor yang kemungkinan besar unsur bahan bakunya tidak terjamin kehalalannya. Hal ini terjadi karena mekanisme teknis pemrosesan, penyimpanan, pengepakan, dan pengiriman sering tidak dilakukan dengan kaidah-kaidah halal.

Bahkan hal itu, lanjut Fahmi, bukan hanya terkait dengan masalah unsur halalnya, melainkan juga terkait soal unsur-unsur yang mengandung membahayakan kesehatan manusia.

"Dengan demikian, jumlah produk yang belum dijamin kehalalannya masih jauh lebih banyak beredar di masyarakat daripada produk yang telah dijamin kehalalannya," ujarnya.

Sehingga, menurut Fahmi, RUU Jaminan Produk Halal sangat penting dan ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat. Terlebih lagi mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang sudah memiliki kesadaran dalam mengkonsumsi produk halal.

Upaya pemerintah mendukung produk jaminan halal dirintis Majelis Ulama Indonesia sejak 17 tahun lalu dengan membentuk LPPOM-MUI sebagai lembaga yang memberikan jaminan kehalalan suatu produk. n U-2

Saturday, September 20, 2008

Ongkos Naik

Kenaikan Tarif Maksimal 30%

Pemerintah Provinsi Lampung menetapkan kenaikan tarif mudik untuk angkutan antarkota dalam provinsi dan bus kelas ekonomi maksimal 30 persen. Pemberlakuan tarif berlangsung mulai H-7 dan H+7 Lebaran 2008.

Kepala Dinas Perhubungan Lampung Haryo Satmiko, Jumat (19-9), mengatakan kenaikan tarif itu sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 32/2008. Dalam aturan itu ditentukan tarif dasar Rp144/penumpang/km dengan batas atas 30% atau menjadi Rp187/penumpang/km. Sementara, batas bawah ditetapkan sebesar 20% atau menjadi Rp115/penumpang/km.

Haryo menjelaskan setelah tarif batas atas dan batas bawah ditetapkan, kepala terminal tinggal menghitung ongkos untuk setiap trayek. "Kami mengumpulkan 15 kepala terminal se-Lampung untuk menyosialisasikan besaran tarif dan pengawasannya," kata Haryo usai rapat koordinasi angkutan Lebaran di aula Dishub Lampung. Rakor dihadiri para kepala terminal, beberapa kepala Dinas Perhubungan kabupaten/kota, dan para kepala seksi.

Ia mencontohkan untuk trayek Rajabasa--Bakauheni yang berjarak 98 km, setiap penumpang dipungut tarif Rp14.112/penumpang. Dishub Lampung kemudian memberi toleransi bus AKDP kelas ekonomi untuk menaikkan tarif maksimal sampai Rp18.326/penumpang. "Pemberlakuan tarif berlangsung pada H-7 dan H+7 Lebaran," kata dia.

Menurut Haryo, dimungkinkan terjadi perbedaan tarif antara bus yang satu dan bus lainnya. Hal ini karena faktor jarak tempuh dan kondisi jalan serta kondisi bus itu sendiri. "Tidak menutup kemungkinan bus yang bagus akan menggunakan tarif atas. Jika kondisi bus buruk, tentunya tidak akan mendapatkan penumpang jika menggunakan tarif sama dengan bus yang bagus," kata dia.

Formulir Pengaduan

Haryo menambahkan untuk pengawasan tarif, pihaknya akan memberi formulir kepada kepala terminal, polisi, dan pegawai Dishub yang bertugas di jalan. Para penumpang yang menemukan pelanggaran tarif dapat mengisi formulir tersebut dan menyerahkan kembali kepada petugas yang bersangkutan.

Dalam formulir tersebut penumpang diminta mengisi identitas yang jelas, nomor telepon, serta identitas bus yang ditumpangi berikut trayeknya, dan besar tarif yang diminta awak bus. Formulir dialamatkan kepada Dishub Lampung dengan disertai salinan SIM/KTP pelapor. "Kalau banyak pengaduan pelanggaran tarif, Dishub akan menggelar operasi," kata dia.

Selain itu, Haryo juga mengimbau awak angkutan agar mengenakan pakaian seragam dan memberi karcis kepada penumpang. Sebab, seragam dan karcis merupakan komponen penghitungan tarif yang diatur dalam keputusan menteri. "Tidak mengindahkan aturan seragam dan pemberian karcis juga termasuk pelanggaran," ujar dia.

Haryo juga meminta kepala terminal tidak ragu-ragu mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran tarif. "Kepala terminal harus tegas serta berani mengambil keputusan cepat dan tepat demi pelayanan dan keselamatan penumpang.

Armada Organda

Sementara itu, Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Lampung menyiapkan 140 unit bus untuk melayani rute Rajabasa--Bakauheni serta 500 unit armada untuk rute AKDP. Ketua Organda Lampung Berkat Karo Karo mengatakan 640 bus yang disiapkan Organda untuk melayani arus mudik, telah menjalani uji kelayakan. Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Organda akan menggunakan bus rute Pulau Jawa demi mengutamakan layanan dalam provinsi. "Kami menjamin tidak akan kekurangan armada menghadapi arus mudik tahun ini," kata dia.

Berkat menyebutkan pada hari-hari biasa seluruh penumpang bisa dilayani dengan 40-50% dari total armada yang tersedia. "Jadi, meski terjadi lonjakan hingga 100%, armada yang kami siapkan masih cukup untuk melayani pemudik. Tapi, sepertinya tidak akan terjadi lonjakan hingga 100%," ujarnya.

Selain armada yang disiapkan Organda, pemudik juga bisa memanfaatkan travel dan bus AC yang operasionalnya tidak diatur pemerintah. Setidaknya terdapat lebih dari 200 travel yang beroperasi melayani Tanjungkarang--Bakauheni saat ini.

Tarif Feri Tetap

Secara terpisah, Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni, Zailis Anas, mengatakan tidak ada kenaikan tarif penyeberangan selama pelayanan arus mudik dan balik Lebaran. "Tidak ada kenaikan. Tarif masih tetap seperti biasanya," kata Zailis, kemarin.

Ia menjelaskan kenaikan tarif pernah terjadi pada awal Juli 2008 yang mengacu pada Keputusan Menhub No. 28 Tahun 2008 dan berlaku hingga kini. Tarif kapal feri tersebut berlaku untuk penumpang dewasa Rp11 ribu/orang, anak-anak Rp6.500/orang, kendaraan golongan I Rp18.500, golongan II Rp30 ribu, golongan III Rp80 ribu, golongan IV penumpang Rp201.500, golongan IV barang Rp184 ribu, dan golongan V penumpang Rp392 ribu.

Kemudian, kendaraan golongan V barang Rp323 ribu, golongan VI penumpang Rp655.500, golongan VI barang Rp405.500, golongan VII Rp709.500, dan golongan VIII Rp1,054 juta.

Menyinggung kesiapan arus mudik dan balik Lebaran, Zailis mengatakan ASDP tetap bekerja seperti biasa, hanya intensitasnya lebih meningkat. "Persiapan sudah dilakukan karena hal itu rutin setiap tahun, jadi tidak ada yang istimewa. Namun, yang paling diwaspadai jika cuaca kurang mendukung," kata dia.

Tempatkan Penembak Jitu

Sementara itu, saat meninjau kesiapan menyambut arus mudik dan balik di Pelabuhan Bakauheni, Kapolda Lampung Brigjen Pol. Ferial Manaf mengatakan untuk mengantisipasi keamanan di Lampung, pihaknya menempatkan sejumlah penembak jitu di titik-titik rawan.

Khusus di areal Pelabuhan Bakauheni, ujarnya, ditempatkan dua penembak jitu (sniper). "Untuk menjaga kenyamanan pemudik, kami tempatkan sniper di areal Pelabuhan Bakauheni," ujar Kapolda di sela-sela peninjauan jalur pemudik di Pelabuhan Bakauheni.

Bukan itu saja, keamanan dalam kapal pun turut diperhatikan. Di antaranya dengan menempatkan dua anggota Brimob di setiap kapal ro-ro. Sementara, untuk pengendara kendaraan roda dua, pihaknya juga mengerahkan anggota untuk melakukan pengawalan mulai dari pintu keluar Pelabuhan Bakauheni hingga sekitar THR Pasir Putih. AAN/RIS/NOV/AL/U-1

Sementara itu, Poltabes Bandar Lampung menyiapkan penembak jitu (sniper) untuk mengantisipasi tindak kejahatan, khususnya di daerah-daerah rawan kriminalitas menjelang Lebaran. "Para sniper dilengkapi dengan senjata api laras panjang serta mengendarai sepeda motor," kata Kapoltabes Bandar Lampung Kombes Syauqie Achmad, kemarin.

Poltabes Bandarlampung juga akan mengerahkan 829 personel atau dua pertiga kekuatan untuk mengamankan arus mudik. "Untuk pengamanan mudik, petugas mulai siaga pada sepekan sebelum Lebaran, dan delapan hari setelah Lebaran," katanya.

Ia mengatakan Poltabes telah mendirikan sejumlah pos pengamanan antara lain Pos Baruna Panjang, Kali Balok, Terminal Induk Rajabasa, Terminal Kemiling, di pusat perbelanjaan Ramayana dan Pasar Bambukuning.

Sementara itu, untuk kelancaran arus mudik telah diatur melalui kesepakatan bahwa kendaraan berat bisa melalui jalur alternatif Lapangan Baruna Panjang yang melewati Jalan Gatot Subroto, Jalan Gadjah Mada dan Antasari.

Sedangkan kendaraan ringan melewati Jalan Yos Sudarso, Jalan Ki Agus Anang, PT Sinar Laut dan keluar ke Jalan Soekarno Hatta. Sejumlah kantong parkir juga telah disediakan di antaranya lapangan parkir RM Begadang IV, Lapangan Baruna Panjang, dan PKOR Way Halim.

Tarif Dasar, Batas Atas, dan Bawah

Sesuai Pergub No. 32/2008

No. Trayek Dasar Atas Bawah

----------------------------------------------------------------------

1 Rajabasa-Bakauheni (98 km) Rp14.112. Rp18.326 Rp11.270

2 Rajabasa-Bdrjaya (68) Rp 9.792 Rp12.716 Rp 7.820

3 Rajabasa-Kotabumi (107) Rp15.408 Rp12.305 Rp20.009

4 Rajabasa-Menggala (190) Rp27.360 Rp35.530 Rp21.850

5 Rajabasa-Liwa (268) Rp38.592 Rp50.116 Rp30.820

6 Rajabasa-Kotaagung (102) Rp14.688 Rp19.074 Rp11.730

----------------------------------------------------------------------

Sumber: Dinas Perhubungan Lampung

Sunday, August 31, 2008

Met Puasa


***Marhaban yaa Ramadhan Aandai jemari tangan tak sempat berjabat, ragapun tak kuasa tuk bertatap, bila ada kata membekas lara, semoga pintu maaf masih terbuka***

Tiada kata seindah dzikir, tiada bulan seindah ramadhan. Izinkan kedua tangan bersimpuh maaf untuk lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan, dan sikap yang pebuh khilaf.

Marhaban ya Ramadhan Marhaban Syahrusiyami Minal Aidzin walfaidzin Maaf Lahir Batin. Yahya Wibowo mengucapkan met menjalankan ibadah puasa Semoga amal Ibadah kita diterima disisi-Nya. Amiin.


Delapan Tips

Bagaimana menyambut bulan Ramadhan? Berikut kami hadirkan “8 Tips Sambut Ramadhan” :

1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)

2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.

3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.

5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.

6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.

8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam

(Ulis Tofa, Lc)

Saturday, August 30, 2008

England Java

All out of love (Air Supply):
Katresnan kebablasan

Goodbye (Air Supply):
Minggat

Lost in love (Air Supply):
Wes ora tresno

Making love out of nothing at all (Air Supply):
Gelo (jebule ora dibayar)

Grease (Bee Gees) :
Kinclong

How deep is your love (Bee Gees):
Duwekmu kok jero 'men

I started a joke (Bee Gees):
Wiwit ndagel

In the morning (Bee Gees):
Isuk utuk2

Saturday night fever (Bee Gees):
Meriang ning nekat ngapel

Summertime (jazz) :
Loro Panas

Stayin' alive (Bee Gees) :
Ora iso mati

Words (Bee Gees) :
Nggedebus

More than words (Extreme) :
Nggedebus pol

Highway star (Deep Purple) :
Jago trek-trek'an

Smoke on the water (Deep Purple) :
Umob (album 'Nggodog Wedang')

Soldier of fortune (Deep Purple) :
Prajurit raiso mati

Mama (Genesis) :
Mak'e

Another day in paradise (Phill Collins) :
Suk'mben ing swargo

Againts all odds (Phill Collins):
Ongko Ganep

All night long (Lionel Richie) :
Lek-lek'an(ngebyar)

Still (Lionel Richie) :
Isih (durung entek)

Stuck on you (Lionel Richie) :
Kecanthol

Truly (Lionel Richie) :
Tenan'e

Frozen (Madonna) :
Njendel

Like a virgin (Madonna) :
Ketok'e perawan

Don't cry for me, Argentina (Madonna) :
Ojo nangis, Sragen

Billy Jean (Michael Jackson) :
Tuku clono Levis

Black & white (Michael Jackson) :
Sebrangan dalan

Killing me softly (Roberta Flack) :
Di-ithik-ithik sak-modar'e

Release me (Engelbert Humperdinck) :
Cul'na aku

My way (Frank Sinatra) :
Sak-karepku

I don't like to sleep alone (Paul Anka) :
Kelon-ana aku

Fragile (Sting) :
Bentet

Hands clean (Alanis Morissette) :
Bar Wisuh

Believe (Cher) :
Percoyo

I still believe (Brenda K Star) :
Ngengkelan

Shy guy (Diana King) :
Clingus

Wild woman (Michael Learns to Rock) :
Morotuwo

Torn (Natallie Imbruglia) :
Suwek / dedel duel

Don't speak (No Doubt) :
Meneng'a wae

La copa de la via (Ricky Martin) :
Ayo bal-balan

Something stupid (R William & Nicole Kidman):
nggobloki

Kiss me (Sixpence None The Richer) :
Kismis

Viva forever (Spice Girls) :
Ketagihan wedak Viva

Uptown girl (Westlife) :
Wong wedok nggunung

Don't stop me now (Queen) :
Ojo Nggandoli

Bohemian rhapsody (Queen) :
Bu Hemi nge'Rap'

We will rock you (Queen) :
Balang2an watu

Always (Bon Jovi) :
Mesti ngono

Bed of roses (Bon Jovi) :
Peti mati

Alone (Heart) :
Ijen (album 'Kendel tenan')

Self control (Laura Branigan):
Poso

Warrior (Pat Benatar) :
Sepatu basket

The temple of the king (Rainbow) :
Candi

Sailing (Rod Stewart) :
Iseh Eling (ora edan)

Jump (Van Halen) :
Njondil (album 'Kaget')

Almost unreal (Roxette) :
Ora umum

Black magic woman (Santana) :
Mak Lampir

Smooth (Santana) :
Lunyu (album 'Kepleset')

Always somewhere (Scorpion) :
Mblayang wae

Still loving you (Scorpion) :
Ra duwe isin

So young (The Corrs) :
Bocah SD

After all (Al Jarreau) :
Entek2an

Forever young (Alphaville) :
Awet enom

Woman in love (Barbra Streisand) :
Suminten edan

Mandy (Barry Manilow) :
Adus

Suddenly (Billy Ocean) :
Mak-jegagik / uJUG uJUG

If (Bread) :
Yen

My heart will go on (Celine Dion) :
Loro hepatitis

The prayer (Andrea Bocelli & Celine Dion) :
Mbah Modin

I've never been to me (Charlene) :
Ora pernah kenal Tomi

Hard to say I'm sorry (Chicago) :
Kisinan

Zombie (Cranberries) :
Gendruwo

Boulevard (Dan Byrd) :
Dalan gede

Lady Valentine (David Gates) :
Putri Solo

Emotion (Destiny's Child) :
Muntab

If we hold on together (Diana Ross) :
Yen Gegandengan tangan

It's you (Dionne W & Stevie W) :
Jebul sliramu

Hotel California (Eagles) :
Losmen Kali Pepe

Big big world (Emilia) :
Donya'ne gedhe banget

In your eyes (George Benson) :
Blobok

Careless whisper (George Michael) :
Seneng rasan2

All I am (Heatwave) :
Serakah

I don't have the heart (James Ingram) :
Rempela thok

Just once (James Ingram) :
Sepisan wae

Beautiful girl (Jose Mari Chan) :
Cah ayu

To all the girls I loved before (Julio Iglesias) :
Kanggo randha-randhaku

Dust in the wind (Kansas) :
Lesus nggawa bledug

Pretty boy (M2M) :
Banci

Smile again (Manhatan Transfer) :
Ayo ngguyu (Waljinah)

Paint my love (Michael Learns to Rock) :
Nge-cet omahe pacar

I'll be here waiting for you (Richard Marx) :
Dak-cegat nyang kene

Become 1 (Spice Girls) :
Ilang siji

Babe (Styx) :
Maratuwa (Betawi)

Mermaid (Tatsuro Yamashita) :
Iwak ayu

Lea (Toto) :
Liyo (ora podo)

Just the way you are (Billy Joel) :
Sak-karepmu

Smoke gets in your eyes (jazz) :
Kakehan ngrokok

Long train running (Doobie W) :
Kepancal Sepur

All blues (George Benson) :
Kelunturan (biru kabeh)

O Danny boy (tradisional Irlandia) :
Jebul'e anake Dani!

Blueberry hill (Louis Armstrong):
Gunung Pare

Another clown (Leon) :
wong DPR

Anwar Warsidi

KRONOLOGIS
KASUS PEMBANTAIAN TERHADAP WARSIDI-TALANG SARI
(LAPORAN PERTAMA KOMITE SMALAM)

Cihideung merupakan dukuh talangsari III desa Rajabasa Lama kecamatan Way
jepara kabupaten Lampung yang berjarak 90 km dari Bandar lampung. Dukuh
seluas 1,5 ha itu dikelilingi oleh kali beringin mirip sebuah pulau. Sebelah
utara berbatasan dengan Pakuan Aji, sebelah selatan berbatasan dengan
kelahang dan sebelah barat berbatasan dengan pusat desa Rajabasa lama.

Keberadaan Anwar Warsidi di Cihedeung bermula pada tahun 1987. Warsidi
memperoelh hibah tanah seluas 1,5 ha dari Jayus yang kemudian diatas tanah
tersebut didirikan Mushalla dengan luas 6x9 M yang dinamakan Mujahiddin.
Disekitar Mushalla didirikan beberapa rumah gubuk dan disitu
pengajian-pengajian mulai dirintis. Dalam menjalankan aktivitas pengajiannya
Anwar warsidi dibantu oleh Muhammad Utsman (Sarjana teknik Kimia UGM). Dalam
perkembangannya kelompok pengajian tersebut berkembang dengan pesat yang
diikuti oleh masyarakat yang ada diluar lokasi. Dalam pengajian tersebut
dibahas materi-materi Keislaman seperti Al-quran, al-hadis , fiqih, tauhid
dan kajian Islam lainya sebagaimana layaknya kajian-kajian Islam di pesantren.

Memasuki awal tahun 1988 perkembangan pondok tersebut semakin disempurnakan
baik fisik (saran dan prasarana) maupun materi pendidikannya , diantaranya
pembenahan pondok semipermanen dengan luas masing-masing 8x16 M dengan
jumlah 4 buah dan jumlah jemaah kurang lebih 400 orang. Dan proses
selanjutnya keberadaan kelompok pengajian semakin terus menunjukan arah
perkembangan yang ditandai dengan semakin banyakny jemaah yang mengikuti
kegiatan tersebut. Sampai awal tahun 1989 jumlah jemaah diperkirakan
mencapai 550 orang yang tediri dari anak-anak dan orang dewasa.

Tetapi diawal tahun 1989 ini pula muncul ketegangan anatara pihak pondok
pimpinan Anwar warsidi dengan aparatur negara. Menurut keterangan beberapa
penduduk , diawali dengan penolakan undangan pihak Anwar Warsidi dari Amir
puspa mega (kepala desa rajabasa lama) alasan penolakan tersebut dikarenakan
pihak Anwar berpegangan pada hadist yang berbunyi : sebaik-baiknya umaro
adalah yang dekat dengan umaro. Penolakan ini dilihat dari sebagai bentuk
upaya untuk melawan pemerintah RI dan Amir puspa Mega (kepala desa Rajabasa
lama) melaporkan hal tersebut ke Zulkipli (camat Way jepara), koramil Way
jepara dan Kodim Lampung tengah.

Ketegangan tersebut terus menerus berlangsung terlebih dengan tidak
diberikannya izin kepada kelompok pengajian tersebut saat akan melakukan
kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau kegiatan peringatan hari besar Islam
lainya oleh kepa;a desa. Sampai menjelang akhir tahun 1989 suasana
ketegangan yang ada belum menunjukan tanda-tanda reda, terlebih ditambah
sikap aparatus negara yang tidak simpatik terhadap kelompok tersebut.
Tuduhan kelompok tersebut menyimpang dari ajaran agama terus dihembuskan
aparat ke masyarakat dan diperkuat oleh tokoh-tokoh agama yang ada saai itu.

Seminggu sebelum kejadian pembantaian merupakan puncak dari ketegangan yang
ada. Zulkipli (Camat Way jepara ) berdasarkan informasi yang diterimanya
mengirimkan surat pada hari Jumat 27 januari 1989 kepada Kapt. Soetiman
(danramil Way jepara yang isinya memberitahukan bahwa didesa Cihedeung ada
yang melakukan kegiatan yang mencurigakan dengan berkedok pengajian.

Atas pengaduan tersebut keesokan harinya sabtu 28 Januari 1989 Kapt.
Soetiman memangil Anwar Warsidi (Tokoh pimpinan kelompok pengajian) agar
menghadap selambat-lambatnya tanggal 1 Februari 1989.Dan pemanggilan
tersebut ditolak dan ia meminta pihak koramil yang datang ketempatnya.

Pada hari Sabtu 4 Pebruari 1989 Zulkipli (camat Way jepara) memznggil
kembali Anwar Warsidi untuk menghadap tapi panggilan tersebut kembali
ditolak. Penolakan tersebut dikarenakan Anwar tetap berpegangan pada hadis
yang berbunyi : Sebaik-baiknya Umaro yang dekat dengan ulama dan
sejelek-jeleknya ulama adalah yang dekat dengan umaro.

Keesokan harinya Minggu 5 Pebruari 1989 terjadi penyegrapan yang dilakukan
oleh aparat dari Kodim Lampung Tengah terhadap 6 orang pemuda dari kelompok
pengajian tersebut yang sedang bertugas ronda. Mereka dtangkap dan mendapat
perlakuan peyiksaan di Makodim Lampung Tengah. Pada saat penyegrapan disita
61 pucuk anak panah dan ketapel kayu. Menurut informasi yang didapat 2dari 6
orang tersebut ditembak aparat.

Keesokan harinya, Senin 6 Februari 1989 Mayor E.O Sinaga (Kasdim Lampung
Tengah) bersama-sama dengan letkol Hariman S (Kakansospol Lampung Tengah ) ,
Zulkipli (Camat Way jepara ) Kapt. Soetiaman (Danramil way jepara) dan anak
buahnya berangkat menuju Ketempat Anwar Warsidi untuk memenuhi undangan yang
disampaikan olehnya. Megutip liputan khusus majalah Umaat no.8 thn. IV 31
agustus 1998 halaman 26, saat kunjuangan tersebut dari pihak rombongan
aparat memuntahkan peluru kearah santri Anwar Warsidi secara brutal. Atas
perlakuan tersebut Anwar Warsidi memerintahkan santrinya untuk membalas
menyerang. Akhirnya terjadi bentrokan fisik antara kedua belah pihak dan
dalam bentrokan tersebut Kapt. Soetiman meninggal dunia.

Peristiwa tersebut membuat pihak aparat beraksikeesokan harinya , selasa 7
februari 1989. Langsung dibawah Komando Kol. Hendro Priyono (saat itu
Danrem 043/gatam) dengan kekuatan 6 peleton tentara ,50 orang anggota satuan
brimob dan 2 buah helikopter ,aparat melakukan peyerbuan yang didahului
dengan pengepungan lokasi Cihedeung dari tiga jurusan pusat Desa rajabasa
lama. Kurang lebih pkl. 04.00 Wib peyerbuan dilakukan.

Pondok semi permanen yang berjumlah 4 buah yang merupakan tempat penginapan
jemaah dan saat itu diperkirakan 1 pondok berisikan 100 orang (terdiri dari
anak-anak dan orang dewasa laki-laki dan perempuan) terbakar. Menurut Saksi
korban yang selamat dari pembantaian tersebut dan saat kejadian sedang dalam
keadaan hamil 6 bulan, munculnya api yang membakar pondok hampir secara
berbarengan.

Sementara ditengah kepanikan orang-orang tesebut aparat terus mengeluarkan
brondongan tembakan kearah orang-orang tersebut. Hampir dapat dipastikan
ratusan orang meningggal akibat pembantaian tersebut, sedikit sekali yang
dapat keluar hidup-hidup dengan selamat dan itupun langsung langsung
ditangkapi oleh petugas. Dan dalam waktu sekejap seluruh pondok habis
terbakar termasuk beberapa rumah penduduk yang kebetulan posisinya
berdekatan dengan pondokan. Terjadi pembumi hangusan terhadap Cihedeung.

Peyerbuan diperkirakan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB dan selanjutnya
diikuti dengan penangkapan terhadap orang-orang yang diperkurakan terlibat.
Seorang anak yang usianya kurang lebih tujuh tahun dibawa oleh anggota
aparat kepelabuhan bakauheni, disana ia dipaksa untuk mengenali dan
menunjukan orang-orang yang akan naik atau turun dari kapal yang menurutnya
pernah bergaul atau masuk dalam pengajian tersebut.Siapapun orang yang
ditunjuknya langsung ditangkap oleh aparat.

Terhadap orang-orang yang ditangkap tersebut mereka mendapatkan perlakuan
berupa penyiksaan,penganiayaan, dan pelecehan seksual. Selanjutnya mereka
ditahan di LP Rajabasa. Tidak semua yang ditangkap tersebut diproses secara
hukum tapi tetap dipenjara.Tercatat sebanyak 19 orang dipenjara dalam kurun
waktu antara 1 bualn sampai dengan 7 tahun tanpa proses hukum. Sedangkan
yang diproses secara hukum tercatat berjumlah 16 orang yang kemudian
dipenjarakan Di LP Rajabasa, LP Cipinang, LP Cirebon, Nusa Kambangan.

Sedangkan terhadap korban yang meninggal dunia akibat pembantaian, pada hari
rabu tanggal 8 Februari 1989 jenajahnya dikuburkan secara massal dibeberapa
tempat yang disaksikan oleh penduduk. Tapi 3 bulan kemudian ada kuburan
masal yang secara diam-diam digalikembali dan jenazah dalam kuburan tersebut
dipindahkan tanpa diketahui dimana dikuburnya kembali. Penduduk menduga yang
melakukan penggalian tersebut adalah aparat. Namun ada beberapa tempat yang
berhasil diidentifikasikan sebagai kuburan masal atau tempat penimbunan
mayat saat pembantaian berlangsung.

Paska pembantaian dan penguburan , aparat terus melakukan pengejaran dan
penangkapan terhadap orang-orang yang menurutnya bagian dari kelompok
pengajian Anwar Warsidi. Upaya tersebut tidak hanya terbatas di Propinsi
Lampung tapi sampai keluar Propinsi Lampung seperti DKI Jakarta , Sumatera
barat dan Propinsi lainya.

Untuk selanjutnya kelompok pengajian Anwar Warsidi diberikan stigmatisasi
sebagai GPK Warsidi hingga sekarang .

Catatan investigasi :

1. Saat terjadi pembantaian tersebut menurut rencanya kelompok pengajian
tersebut akan melakukan pengajian akbar yang tidak hanya diikuti oleh
santrinya tapi juga diikuti oleh orang-orang dari pondok pengajian tersebut.
2. Diantara para jemaah pengajian Anwar Warsidi , Didentifikasikan salah
satu santrinya yang bernama Suyatin merupakan anggota aparat (intel) dengan
pangkat kemungkinan kopral yang sengaja melakukan penyusupan dengan menyamar
sebagai pengemudi ojek motor. Perannya cukup besar dalam mempengaruhi
kelompok pengajian tersebut untuk mempersiapkan senjata seperti anak panah
dan bom molotov. Saat peristiwa pembantaian ia keluar dari lokasi tersebut.
3. Data Korban pembantaian yang bisa diidentifikasikan berjumlah 246 orang
dengan perincian 94 orang berusia dibawah atau sama dengan 17 tahun
(anak-anak) dan 152 orang diatas 17 tahun (dewasa) serta 119 orang berjenis
kelamin laki-laki dan 127 berjenis kelamin perempuan.

Sumber data :

1. Kesaksian para korban yang selamat (nama dirahasiakan)
2. Kesaksian penduduk disekitar lokasi
3. Majalah umat Edisi No.5 Thn.IV , 10 Agustus 1998 dan Edisi NO. 8 Thn IV,
31 Agustus 1998.

Laporan pertama KomiteSmalam,saat ini sedang dalam proses pendalaman materi
untuk lebih mendekati kesempurnaan dalam mengidentifikasi peristiwa yang
sebenarnya terjadi.

Kisah Lam Tim

Guntur Subing

Masyarakat Adat Rajabasa Lama, Lampung Timur

Lampung Timur sebagai kabupaten yang dapat dikatakan baru di provinsi ini menyimpan banyak kisah. Kisah-kisah kriminal yang menghiasi media massa dan elektronik tentang Lampung Timur memberikan kesan buruk tentang Lampung Timur.

Dalam waktu lima tahun terakhir ini, Lampung Timur memang nyaris tidak terlihat pembangunannya dan mungkin dapat dikatakan berjalan lambat jika dibanding dengan pembangunan yang berjalan pesat di kabupaten lain.

Kondisi Lampung Timur seperti kota mati jika dibanding dengan beberapa tahun lalu. Ini penulis saksikan dari arus lalu lintas terutama yang mengangkut penumpang menuju Terminal Rajabasa. Dahulu mau berangkat jam berapa pun dari daerah Lampung Timur dapat dengan mudah didapati bus menuju Rajabasa sehingga penumpang tidak dipusingkan dengan jalur yang terputus-putus.

Sekarang, jika ingin melakukan perjalanan dari Way Jepara--Rajabasa Lama--Sukadana menuju Terminal Rajabasa, penumpang harus berebut naik bus pukul 07.00--08.00. Untuk menaiki mobil jenis minibus dan jumlahnya pun satu sampai dua buah, harus menunggu kembali satu buah bus DAMRI yang sesak dan berdiri. Setelah itu, jangan harap ada kendaraan penumpang yang langsung menuju Terminal Rajabasa.

Penumpang harus naik angkot dan sedikit bus yang hanya mengangkut sampai Metro dengan biaya mahal dan hampir mendekati ongkos perjalanan langsung ke Rajabasa, kemudian membayar kembali biaya perjalanan dari Metro--Rajabasa.

Begitu juga sebaliknya, perjalananan dari Terminal Rajabasa melalui jalur Metro--Sukadana--Rajabasa Lama--Way Jepara hanya mengandalkan 1 sampai dua mobil mini bus pukul 09.00--10.00 dan satu buah bus DAMRI pukul 15.30, setelah itu bersiap-siaplah untuk kecele dan menghabiskan biaya banyak atau menunda perjalanan sampai besok jika tidak tepat waktu hadir pada jam-jam tersebut.

Kondisi tersebut tentu jauh berbeda jika dibanding dengan perjalanan menuju kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Lampung. Yang dapat ditemukan setiap saat, baik bus AC maupun non-AC. Dan kenyamanan untuk menaiki bus penumpang tersebut dapat dirasakan dengan baik karena pelayanan yang baik dengan persaingan antarkendaraan angkutan yang begitu ramai sehingga mengutamakan pelayanan dalam prakteknya.

Kondisi tersebut adalah salah satu akibat kebrutalan oknum pada masa lalu yang kini menghilang entah ke mana. Yang merasakan tindakan mereka adalah mereka orang baik-baik atau mereka yang sedang mengenyam pendidikan di luar kota. Hal itu sangat dirasakan terutama pada saat-saat yang mendesak.

Fenomena di atas tidak berlaku bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan dari Lampung Timur menuju Rawa Jitu dan mereka juga yang mengambil jalur berbeda, yakni Way Jepara--Sribhawono--Rajabasa. Daerah ini dapat dikatakan lebih nyaman dan pelayanan yang memuaskan dibanding dengan melewati ibu kota kabupaten yang seperti kota mati.

***

Moda transportasi sebagai salah satu instrumen membangun kegiatan ekonomi jika tidak diperhatikan dengan baik akan memberikan kelambatan jalur ekonomi yang ada sehingga mengakibatkan pula lambatnya pembangunan. Begitu megahnya jalan lintas timur tidak berguna dan tidak dapat dimanfaatkan optimal akibat kurangnya perhatian pemerintah pada fenomena masyarakat di bawahnya.

Sebagai daerah agraris, Lampung Timur seperti kehilangan arah untuk membangun daerahnya. Agraria sebagai basis penghidupan masyarakat dapat dikatakan tidak berkembang dengan baik, pendampingan terhadap petani lokal dengan kebijakan pengembangan pertanian lokal, kini seperti tidak terurus dengan gonta-ganti bentuk pertanian dan perkebunan yang tidak pasti.

Tahun ini mereka menanam kakao, tahun depan menanam kembali lada, belum selesai tahun depannya lagi di tanam singkong, jagung, dan tidak jelas mana yang harus menjadi tanaman inti masyarakat. Intinya yang harus dilakukan adalah bagaimana menjadikan Lampung Timur sebagai lumbung mengembangkan budi daya pertanian dan perkebunan yang berjangka panjang sehingga petani memiliki tingkat kepastian dalam bercocok tanam.

Perilaku masyarakat yang susah berkembang sama halnya dengan susahnya mengembangkan Sukadana sebagai ibu kota pemerintahan dan sebagai pusat perdagangan. Dengan merekayasa pembangunan terminal, Sukadana dan Mataram Baru, dan pembangunan ruko di Pasar Sukadana tidak juga menggiurkan minat para investor berinvestasi di Sukadana.

Sebagai kota yang dikenal rawan akan tindak kekerasan, Sukadana sulit bangkit dari kesepiannya dan sangat jauh jika dibanding dengan Way Jepara dan Sribhawono. Banyak persepsi yang menyalahkan masyarakat sekitar kota tersebut sebagai sumber mandeknya perkembangan Sukadana.

Sebagai kota tua, setidaknya Sukadana banyak makan asam garam tentang bagaimana menarik minat, tapi potensi tersebut tidak mampu untuk diangkat menjadi kekuatan tumpu masyarakatnya. Sebagai pusat pemerintahan, seharusnya Sukadana tidak ketinggalan dengan daerah lain. Sukadana tidak ubahnya seperti Kotaagung yang ditinggalkan Gisting, Talang Padang, dan Pringsewu.

Selain itu objek pariwisata yang selalu didengungkan kini seperti menara gading yang telah runtuh. Taman Nasional Way Kambas misalnya seperti tidak mau memperbaiki diri walaupun ia menjadi ikon dari Lampung Timur.

Nama besar Taman Nasional Way Kambas tidak sebanding dengan keadaan yang melingkupinya. Orang-orang akan kecewa jika menyaksikan TNWK hanya itu-itu, tidak ada inovasi yang berarti di dalamnya.

Selain masalah di atas, ada masalah lain tentang image, jatidiri, dan frame masyarakat tentang Jabung. Jabung identik dengan begal dan tampaknya bangga dengan image seperti itu. Padahal, bagi kami yang mengenyam pendidikan di luar Lampung Timur, kisah tersebut memberikan kisah mendalam tentang kehati-hatian teman-teman kami ketika bergaul dengan mereka. Ada kesan bahwa kami bukan orang-orang yang dapat dipercaya karena mudahnya menggeneralisasi frame Lampung Timur dengan potensi kejahatan yang dimiliki.

Kejahatan bukanlah kebanggaan yang harus ditonjolkan kepada semua pihak. Kejahatan adalah sumber dari segala kemelaratan.

Susahnya moda transportasi di Lampung Timur adalah akibat dari tidak berpikir jangka panjang para sopir dan kondektur yang berkolusi dengan copet dan pembajak mobil. Kondektur yang dengan semaunya menarik ongkos yang mahal kepada penumpang memberikan efek jera bagi masyarakat yang notabene pelanggan mereka. Seharusnya mereka berupaya agar pelanggan tetap setia dan menikmati pelayanan yang diberikan selama perjalanannya.

Pembangunanan pelabuhan di Labuhan Maringgai dan pembangunan lintas timur yang tersendat-sendat makin memberikan warna bagi Lampung Timur. Entah harus dengan apa dan dengan kata apa untuk mengatakan Lampung Timur sebagai daerah yang potensial. Jika suguhan yang diberikan oleh kenyataan sepertinya sulit mengatakan dengan kata-kata yang baik.

Setidaknya Lampung Timur membutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengakomodasi semua pihak dan berkonsentrasi dengan pembangunan, baik fisik, mental maupun spiritual. Sekarang inilah pembuktian seorang pemimpin yang mampu memberikan harapan bagi masyarakatnya karena kita memulai dari sesuatu yang berantakan dan membutuhkan perapihan. Bukan dari sesuatu yang baik dan hanya mengembangkan.



Talang Sari

BABAD TALANGSARI III
Puisi Gegeran

AMARTA adalah negeri yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem, karto
raharjo, maksudnya ialah negeri yang kaya raya, tenteram, dan sejahtera.
Penghuninya hidup dalam keadaan yang serba ada, segalanya mudah dan semuanya
bisa. Tentu ini hanya ada di dunia para dalang, yang sedang menggambarkan
tentang kejayaan negeri bayang-bayang, yakni, negeri yang penghuninya
mendapat jaminan dan perlindungan tidak hanya dari penguasa, tetapi juga
alam sekitarnya.

Dalam bayangan penulis, semasa kecil, gambaran para dalang itu sesungguhnya
menceritakan dunia nyata tentang jawa, orang-orangnya, suasananya, juga
kehidupannya. Negeri Amarto[a] yang digambarkan dengan setting Jawa, tiada
lain ialah Tanah Jawa, di indonesia. Gambaran yang cukup sederhana, terutama
bagi seorang yang hanya tahu tentang wayang di masa kecilnya.

Tetapi mungkin saja, Jawa dulu dan Jawa sekarang berbeda. Sebagian
penduduknya sudah banyak yang menyeberang, melanglang ke negeri orang,
mening- ga1kan Jawa yang tak lagi "gemah ripah lohjinawi, toto tentrem dan
karto raharjo". Jawa masa lalu tinggal kenangan, masa kini ditinggal orang.
.

Sukidi (40 th. ) agaknya bukan mewakili J awa masa lalu. Kini, dia telah
berada di negeri Sang Bumi Ruwa Jurai, Lampung, meninggalkan Jawa, 28 tahun
sudah, mengikuti jejak para transmigran. Cukup mapan dia, setidaknya bila
dibanding dengan kehidupan ~asa la1unya di Jawa yang semakin tak memberi
harapan. Di sini, di Dusun Talangsari III, Kec. Way Jepara, Lampung Tengah,
Sukidi cukup punya harkat, martabat dan derajat. Dia diho~ati, ma1ahan
djangkat menj~di tokoh masyarakat.
Awalnya, dengan berbekal sebongkah harapan, Sukidi melangkah dari
Banyuwangi, Jawa Timur, menuju ~ampung. Kala itu, tahun 1972, pada saat bumi
Lampung masih belum ¥epenuhan transmigian, Sukidi menepis pandangan; "makan
nggak ~akan, asal kumpul", menjadi "kumpul nggak kumpul, asal makan". Dengan
semangat bulat, ia berangkat, menuju Way Jepara di Lampung Tengah,
meninggalkan sanak kadang dan handai taulan.


Way Jepara adalah satu dari 23 Kecamatan yang a4a di Lampung Tengah. Daerah
seluas 240 km2 ini mempunyai 20 kelurahan dan: sekitar 80 ribu jiwc;1,
berdasarkan sensus tahun 1989. Dari 20 kelurahan itu, satu di antaranya
bemama Rajabasa Lama. Di Kelurahan Rajabasa lama inilah, Talangsari III,
sebuah dusun kecil itu berada. Agaknya dusun yang luasnya cuma 40 hektar ini
tak akan dikenal orang kalau saja tak terjadi gegeran antara anak manusia
yang menghebohkan itu. Talangsari juga tak bakal disebut jika tak ada
kelompok yang membadut menantang pemerintah, mencerca kebijakan dan
mengumbar kejahatan. Sulit dipercaya, tetapi ini nyata.

Babat Alas
Way Jepara saat Sukidi datang tahun 1972, tentu saja tidak sama dengan Way
Jepara masa kini. Pada saat itu, Way Jepara masih merupakan kawasan hutan
yang tak setiap jengkal tanah mampu dljamah orang. Masih banyak hutan yang
dijadikan istana hewan buruan, Untuk mengubah hutan menjadi hunian, tidak
sembarang orang boleh mengatakan gampang. Hanya orang-orang pilihan dan
tahan ujian yang mampu melakukannya.

Sukidi membabat alas Talangsari, setelah menemukan lokasi yang cocok untuk
dijadikan daerah hunian. Di suatu kawasan yang penuh dengan pohon durian,
Sukidi tertarik untuk menjadikannya tempat tinggal. Dalam bayangan Sukidi,
tempat inilah yang kelak akan menjadi daerah terbaik. Alasannya, selain
suhur, daerah tersebut memiliki unsur tanah merah dan tidak berpasir,
sebagaimana umumnya tanah di Lampung.

Orang Banyuwangi ini segera mencari tahu pemilik tanah. Dari kantor desa
diperoleh kahar, tanah pilihan Sukidi tersebut, temyata milik Amir Puspa
Mega, kepala desa Rajabasa Lama,penduduk asli yang dikenal banyak memiliki
harta peninggalan keluarga. Amir puspa segera akur dengan Sukidi yang
berminat ingin mengolah lahan perawan itu.

Bersama Sudjarwo dan Ngatidjan? teman seperjuangannya, Sukidi mulai menebang
hutan menyiapkan daerah hunian. Pohon kecil, pohon besar ditumbangkan,
belantara menjadi terang. Sepetak dijadikan pemukiman, sepetak lainnya
dijadikan lahan pertanian. Dalam sejarah Talangsari, ketiga orang inilah
yang dianggap sebagai cikal bakal lahimya sebuah perkampungan yang kelak
bemama Dusun Talangsari III.

Cihideung
Membabat alas tidaklah mudah. Hanya pekerja keras dan bermata awas .yang
bisa melakukan pekerjaan ini. tidak semua orang punya kemampuan seperti
mereka. tak cuma cerita, sudah banyak orang melakukan pekerjaan yang sama,
tetapi kandas tak membawa hasil. Cerita tentang cikal bakal Cihideung, dusun
satu agar dengan Talangsari misalnya, punya pengalaman menarik. Konon,
beberapa waktu sebelum Sukidi membabat kebon duren Talangsari, ada
sekelompok orang yang juga ingin menjadikan kawasan perawan untuk dijadikan
hunian. Tanpa sebab yang jelas, mereka meninggalkan kawasan itu setelah
sempat memberi nama Cihideung. Kabarnya, orang-orang tersebut berasal dari
daerah pasundan, Jawa Barat.

Pembukaan Cihideung kemudian dilanjutkan penduduk setempat, tetapi juga
gagal dan akhirnya ditinggal. Kurang lebih dua tahun setelah Sukidi bekerja
keras membuka kebon duren Talangsari, datang rombongan baru meneruskan
pembukaan kawasan Cihideung. Kali ini tiada aral, mereka berhasil dan
menjadikannya tempat hunian dengan nama yang sama, Cihideung. Mereka itu
ialah keluarga Jayus, yang mengaku berasal dari daerah asal Sukidi,
Banyuwangi.

Membuka hutan seperti ini sudah lazim bagi orang-orang Jawa yang datang ke
Lampung. Cara demikian dianggap paling menguntungkan kedua belah pihak.
Pemilik tanah diuntungkan karena tanah mereka menjadi punya nilai ekonomis,
bisa menjadi lahan pertanian atau lahan perkebunan dan bila dijual harganya
tidak serendah manakala masih menjadi hutan belantara.

Bagi pengolah tanah juga untung. Tanpa harus mengeluarkan uang, dia bebas
menggarap tanah seperti milik sendiri. Penggarap akan membagi hasil panen,
hanya bila tanah tersebut menghasilkan sesuatu.

Kondisi seperti itulah yang dialami Sukidi dan teman-temannya. Malah, mereka
punya kesempatan rnembeli sebagian lahan yang mereka garap itu. Amir Puspa
Mega menawarkannya dengan cara cicilan, seberapa Sukidi mampu. Dengan cara
inilah Sukidi bersama teman-temannya kini memiliki beberapa hektar tanah
impiannya. Pada kenyataannya, tanah Amir Puspa seluas kurang lebih 25
hektar, hanya tinggal 6 hektar yang belum terbeli oleh Sukidi dan
kawan-kawannya, yang kini menjadi warga Talangsari III.

Untuk bisa memiliki tanah garapan, Sukidi bersama teman-temannya membeli
dengan cara patungan. Misalnya, satu hektar seharga Rp30.000,00 dirombong
oleh 30 orang. Berarti satu orang hanya dikenakan .Rp 1000 saja. Tetapi,
tanahnya tidak langsung dibagi. Tunggu dulu, sampai bisa membeli secara agak
lebih luas agar bisa dibagi rata sesuai tabungan masing-masing yang tercatat
dalam buku Sukidi.

Tanah Amir Puspa tergolong baik. Ciri-cirinya berwarna merah kehitaman, tak
berpasir, Dibanding tanah merah, tanah berpasir lebih murah, cuma
Rp10.000,00 per hektar. Bagi Sukidi, mengeluarkan sejumlah uang untuk
membeli tanah bukan perkara gampang. Pada zaman itu, kehidupan sulit
mendera. seluruh rakyat. Orang cuma berpeluang untuk mengisi perut.

Sukidi bersama teman-temannya, pergi dari kampung ke kampung untuk menjadi
buruh cangkul di ladang- ladang penduduk agar memperoleh upah. Waktu 3 hari
untuk buruh cangkul.dan 4 hari untuk bekerja di lahan Amir Puspa. Kala
mendapat uang Rp 100,00 separuh ditabung, separuh lainnya dibelikan
macam-macam kebutuhan pokok. Misalnya, minyak tanah dan gaplek. Gaplek
itulah bahan makanan pokok mereka sehari-hari.



Makan Tiwul
Bagi Sukidi, tiwul merupakan makanan utama, sumber tenaga untuk menjalani
aktivitas kehidupannya sehari-hari. Nasi olahan dari gaplek ini mereka
namakan nasi uleng. Cara membuatnya sederhana. Gaplek kering direndam,
kemudian ditumbuk hingga menjadi tepung, lalu dijemur. Tepung gaplek ini
dimasak dengan campuran kacang-kacangan dan sedikit beras untuk menambah
rasa nikmat. Olahan bahan seperti inilah yang disebut nasi uleng.

Cara hidup seperti ini umumnya juga. ditiru oleh pengikut Sukidi lainnya.
Pada awalnya pengikut Sukidi hanya 3 orang, setelah 28 tahun, jumlah
penduduk Sukidi sudah lebih dari 100 KK.

Tukar Wilayah
Ini kisah nyata dua kelurahan, Rajabasa Lama dan Pelabuhan Ratu, saling
tukar wilayah. Alasannya? Ada satu dusun milik Rajabasa Lama, letaknya jauh
dan justru mendekat ke Pelabuhan Ratu. Sebaliknya, ada satu dusun milik
Pelabuhan Ratu, letaknya dekat ke Rajabasa Lama.
Dusun Umbul Kacang, milik Rajabasa Lama, tempatnya menjauh, sekitar 25 km
dari kelurahan induknya, lebih dekat ke Pelabuhan Ratu. Bila hendak ke Umbul
Kacang, para petugas sering melewati beberapa wilayah Pelabuhan Ratu yang
cenderung mendekat ke Desa Rajabasa Lama. Demikian halnya bagi Kelurahan
Pelabuhan Ratu yang mempunyai wilayah sangat jauh dari Kantor Desa. Wilayah
itu bemama Dusun Cihideung yang berbatasan langsung dengan Dusun Kebon Duren
Sukidi, di kelurahan Rajabasa Lama.

Akibat lokasi yang jauh, para petugas kelurahan merasa sulit jika
mengunjungi dusunnya masing-masing. Maka untuk memudahkan administrasi dan
pengawasan, pimpinan kedua kelurahan itu bersepakat tukar wilayah.
Kesepakatan tukar wilayah tersebut berlangsung pada Juli 1988. Umbul Kacang
ikut Pelabuhan Ratu dan Cihideung menjadi milik Rajabasa Lama.

Cihideung dan Kebon Duren letaknya bergandengan, bahkan berbatasan satu
pagar. Masyarakat Rajabasa Lama berunding, mereka sepakat, kedua wilayah
kecil itu digulung menjadi satu. Gabungan dua wilayah itulah yang kemudian
menjadi satu dusun bemama Talangsari III. Dengan adanya kejadian itu,
sesungguhnya Cihideung tinggal nama dan Kebon Duren tinggal cerita.



Talangsari III
Kalau saja Amir Puspa Mega, orang asli Lampung itu tidak ngotot memutuskan
sebuah nama Talangsari, untuk semua wilayah yang berada di sisi Selatan
Jalan Propinsi yang melintas di wilayahnya, mungkin wilayah itu sudah
bernama. salah satu nama daerah yang ada di Banyuwangi. Pasalnya, sangat
jarang perintis hunian baru di Lampung tidak membawa serta nama kampungnya
ke wilayah rintisan.

Oleh sebab itu, tak perlu heran bila tanah Lampung bagaikan tanah Jawa yang
dipindah, tidak hanya orang- orangnya, tetapi juga kampung halamann:ya. Di
Lampung ada Pekalongan, ada Blambangan, ada juga Sukoharjo dan Wanosobo,
malahan di Lampung Tengah ada kecamatan yang bernama Surabaya. Mungkin pada
suatu ketika akan ada dusun yang bemama Jakarta, boleh jadi.

Talangsari III, sebuah nama permintaan Amir Puspa Mega pada saat menjabat
Kepala Desa. Bagi orang
Lampung, kata talang dan umbul bukan hal baru. Ada beberapa wilayah yang
bernama umbul, misalnya Umbul Puk atau Umbul Hujan Mas di Pakuan Aji.
Mungkin masih lebih banyak lagi nama-nama serupa yang belum terdaftar.

Bila ada beberapa rumah yang mengelompok terdiri dari 5 atau 6 rumah di
peladangan, maka kelompok hunian itu disebut umbul. Dan bila beberapa umbul
itu bertambah, maka dengan sendirinya menjadi talang. Kumpulan talang itulah
yang disebut dusun, cikal bakal sebuah desa. Jadi, Talangsari III adalah
urutan dari nama Talangsari I, Talangsari II yang sudah ada jauh sebelum
Sukidi membuka kebon durian Amir Puspa Mega.

Talangsari III adalah gabungan dua dusun dari dua kelurahan yahg berbeda.
Dusun seluas lebih kurang 40 hektar itu mirip pulau kecil. la dikelilingi
sebuah kali bemama Sungai Beringin melingkari wilayah penghasil coklat
terbaik di daerah itu. Untuk mendatangi "dusun pulau" ini, dihubungkan oleh
lima jembatan yang melintas sungai selebar sekitar dua. setengah meter.
Jembatan-jembatan itulah yang dahulu dirusak oleh gerombolan Warsidi, untuk
menyiasati aparat agar terhalang datang.

Pada mulanya masing-masing punya otoritas dan kewibawaan. Penggabungan itu
baru terjadi sekitar 4 bulan sebelum huru-hara meletus. Secara administrasi
mungkin tak ada masalah. Tetapi secara sosial, tampaknya ada yang
mengganjal, terutama bagi orang-orang tertentu yang kemudian merasa
kehilangan hak martabat kewilayahan, setelah harus bergabung satu nama
menjadi Talangsari III. Apalagi di bawah komando Sukidi yang mereka kenal
sebagai orang yang biasa-biasa saja. Agaknya, masalah ini juga menjadi
pemicu, mengapa Warsidi tak menggubris ketika Sukidi meminta surat-surat
administrasi kelengkapan diri.

Namun sebagai kepala dusun, Sukidi tetap menjalankan fungsinya. Dia mulai
mendata administrasi dusun. Data penduduk, surat-surat kepemilikan tanah dan
segala kegiatan warga mulai didaftar, termasuk menyoal kehadiran Warsidi dan
kelompoknya yang belum melaporkan identitas diri kepada pamong.

Tetapi baru dua atau tiga bulan menjalankan kegiatan, Sukidi mendapat
gangguan dan perlawanan. Berbagai perilaku aneh yang tak lazim
dipertontonkan pada Sukidi. Sikap kurang bersahabat dan mengesankan
permusuhan juga diembuskan oleh Warsidi dan kelompoknya. Sukidi risih dan
sangat bersedih tatkala menyadari bahwa Warsidi semakin tak terkendali. Api
benci mulai dinyalakan. Di dalam dada mereka, hanya ada satu kalimat,.
sumpah serapah dan caci maki yang jauh dari berserah diri.
(http://www.freelists.org/cgi-bin/list?list_id=untirtanet)

On the Mountain





My Face






Friday, August 22, 2008

About Cinta

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai� darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Good Word

Jangan buang hari ini dengan mengkuatirkan hari esok. Gunung pun terasa datar ketika kita sampai ke puncaknya.